18.4.09

Antara Tuak dan Legen

Jika kita melewati jalan-jalan di kota Tuban, apa yang paling terlihat di mata kita? Apakah anda menemui sekumpulan orang sedang duduk-duduk disepanjang trotoar dengan memegang sebuah gelas bambu? Apa yang mereka minum?

Ya.........., mereka minum sebuah minuman khas Tuban yang disebut tuak, minuman memabukan ini sangat dekat dengan masyarakat pedesaan, sehingga disetiap ritual atau hajatan pasti menyediakan minuman unik ini.

Masyarakat pengonsumsi tuak biasanya terdiri dari orang tua, mayoritas mereka adalah petani, tukang becak atau masyarakat tradisional lainnya. Dari anggapan mereka, tuak adalah minuman biasa yang tidak membahayakan atau merugikan hal ini mungkin karena seringnya mereka mengonsumsi. Memang anggapan mereka bisa dikatakan benar karena walaupun banyak pengonsumsi tuak namun tingkat kriminalitas akibat mabuk tidaklah tinggi, berbeda dengan minuman keras buatan pabrik yang sangat memabukkan. Tuak tidak terlalu memabukkan karena diambil dari bahan alami. Bahan dari minuman tuak dalam 30 liter itu terdiri dari Tuak lama sebanyak 10 liter, Tuak baru 5 liter, Air 15 liter, ditambah secukupnya sari manis, untuk rasa ’sepet’ menggunakan Duwet atau Juwet dan rasa pahit dengan menggunakan sambiloto. Kadang-kadang sari manis tidak digunakan. Tuak lama adalah tuak yang memang disimpan dalam waktu yang sudah lama. Tuak lama biasanya kandungan alkoholnya agak tinggi. Tuak baru memang dimaksudkan untuk menjaga aroma dan rasa tuak buatan. Buah juwet yang kelat atau ’sepet’ dan sambiloto yang pahit memberi kesan sepet pahitnya rasa tuak.



Berbeda dengan tuak yang memabukkan Tuban memiliki minuman khas lainnya. Legen namanya minuman ini sangat segar dan tidak memabukkan. Rasanya asam manis dengan khas tersendiri. Minuman ini disukai segala kalangan, para wisatawan atau orang-orang yang sedang berkunjung di kota Tuban pasti membeli minuman ini untuk oleh-oleh. Dalam pembuatan Jika legen yang akan dibuat nanti 25 liter, maka bahannya antara lain adalah,legen asli 5 liter, pupus daun Siwalan 2-5 pupus, sari manis secukupnya dan air 20 liter. Semua bahan dicampur dan dimasak sampai mendidih dan kemudian didinginkan. Biasanya legen buatan ini bisa lebih awet dan tidak mudah berubah karena fermentasi, lain dengan legen atau nira Siwalan asli yang biasanya mudah berubah karena fermentasi gampang terjadi setelah sekitar 4 jam. Legen asli akan agak awet jika dimasak lebih dahulu.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2009 by ║TUBAN║☻MY LIFE and MY FUTURE☻